Seorang sahabat bertanya"Bagaimana hukumnya jika seorang istri meninggalkan suami??" saya coba jawab dengan sederhana"Berarti istrimu itu Nusyuz,tidak taat,dan ALLAH sangat murka pada wanita seperti ini"
Jika isterimu adalah seorang wanita Islam, muslimah
yang taat kepada Allah dan Rasulnya serta takut akan adzab Allah, Saya yakin
Isterimu pasti akan sangat mengerti dan paham dengan uraian saya dibawah:
Suami tidak perhatian, selingkuh, sakit hati dengan perkataan atau perbuatan
suami, penghasilan kurang, suasana rumah tidak menyenangkan biasanya dijadikan
alasan untuk
melegalkan atau membenarkan tindakan seorang istri meninggalkan
suaminya dengan pergi menginap ke tempat lain (teman, saudara, kantor, ortu
dll) dengan harapan dapat menyelesaikan masalah atau hanya memberi pelajaran
kepada suami agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Tindakan isteri
meninggalkan suami ini sering dianggap ringan atau sepele oleh sebagian wanita
yang tidak mengerti hukum islam tapi jika tindakan ini dilakukan terhadap
seorang pria muslim yang paham hukum agama akan sangat fatal dan berat
akibatnya karena agama Islam melarang dengan keras hal tersebut.Isteri meninggalkan rumah tidak akan menyelesaikan masalah justru akan memperberat masalah, suami akan mempunyai kesan istri lari dari tanggung jawab kewajiban sebagai isteri, membuat suami menjadi sakit hati sehingga menjadi ringan untuk menceraikannya serta menambah fitnah bagi diri sendiri dan suaminya. Apalagi jika isteri pergi meninggalkan rumah karena dimarahi suami yang menasehatinya sungguh sangat berdosa karena perbuatan isteri ini akan di laknat oleh Allah dan malaikatpun memarahinya (lihat Hadist Riwayat Abu Dawud dibawah) .
Setan selalu berusaha untuk membujuk dan mengajak manusia untuk berbuat
sesuatu yang tidak diridhoi Allah dan rasulnya. Setan bernama Dasim tugasnya
membujuk seorang isteri agar tidak taat kepada suami dan mempengaruhi seorang
isteri agar pergi meninggalkan rumah dengan berbagai alasan untuk membenarkan
perbuatan diatas meskipun sudah jelas bahwa perbuatan tersebut dilarang oleh
Quran dan Hadist. Alasan sakit hati karena perbuatan / perkataan suami, yang
kadang dijadikan alasan isteri untuk membenarkan tindakan meninggalkan rumah
dan suami. Seringkali ada Pihak ketiga (PIL) yang kadang menjadikan seorang
isteri semangat meninggalkan suami meskipun tidak semuanya demikian.
Pada Intinya seorang isteri tidak boleh meninggalkan rumah tanpa izin
suaminya, jadi meskipun dinasehati dan kurang diperhatikan suami saat isteri
dalam keadaan sakit bukan berarti bisa melanggar aturan Allah . Orang sakit
kurang makan bukan berarti dia boleh mencuri makanan karena mencuri adalah dosa
apapun alasannya. Begitu juga sakit yang diberikan oleh Allah kepada seorang
isteri sebagai pemberi peringatan dari Allah bukan berarti seorang istri boleh
menyakiti hati suami dengan pergi meninggalkan rumah dan meninggalkan suaminya.
Istri yang pergi dari rumah, meninggalkan suami menginap di tempat lain dan
meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sedangkan suami tidak ridho apapun
alasannya, bagi wanita yang mengerti hukuman Allah sangat berat pasti akan
sangat menyesal dan tidak akan pernah berani satu kalipun melakukannya karena
jika seorang Isteri pergi meninggalkan rumah dan suaminya artinya :
1. Isteri tersebut bukan seorang wanita yang baik .
Isteri meninggalkan suami atau pergi tanpa izin suami bukanlah termasuk golongan
wanita yang baik karena isteri yang baik akan menghormati pemimpinnya
(suaminya). Pemimpin rumah tangga dalam Islam adalah suami bukan Isteri karena
Suami mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi dari isterinya. dan yang
paling penting adalah suami telah memberi makan maupun tempat tinggal bagi
isterinya jadi sudah sewajarnya jika isteri berkewajiban untuk taat pada
suaminya selama suami menyuruh dalam kebaikan (bukan kemaksiatan) Firman Allah
dalam surat An Nisa’ ayat 34 dan Al Baqoroh ayat 228:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian
yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian
dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah
kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar. (QS. An-Nisa 34)
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut
cara yang makruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan
kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana “ Surat Al Baqoroh ayat
228
Seorang isteri yang pergi meninggalkan rumah tanpa izin suami dengan alasan
apapun dan dalam kepergiannya tidak bermaksiatpun tetap saja termasuk wanita
tidak baik (pembangkang) apalagi jika dia pergi dengan berpakaian yang tidak
sopan seperti wanita pada jaman Jahiliyah
Dan Surat Al Ahzab ayat 33 yaitu :
Menetaplah di rumah kalian ( para wanita ), dan jangan berdandan sebagaimana dandanan
wanita-wanita jahiliyah. Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan patuhilah (
wahai para wanita) Allah dan rasul-Nya.
Sabda Nabi SAW : “Barangsiapa yg taat kepadaku maka ia telah taat kepada
ALLAH, dan barangsiapa yg tidak taat kepadaku maka berarti tidak taat kepada
ALLAH. Barangsiapa yg taat kepada Pimpinan (Islami) maka berarti ia telah taat
kepadaku, dan barangsiapa yg tidak taat kepada pimpinan (islami) maka berarti
ia telah tidak taat kepadaku.”HR Bukhari, kitab al-Jihad, bab
Yuqatilu min Wara’il Imam, juz-IV, hal.61
Jika seorang suami karena suatu hal (Penghasilan kurang, PHK,
Kecelakaan dll) suami menjadi kurang / tidak dapat memberikan kewajibannya
terhadap isteri bukan berarti isteri boleh meninggalkan rumah, karena
memang tidak ada hukum Islam yang membolehkan seorang Isteri meninggalkan rumah
tanpa izin karena faktor tersebut, karena jika suami tidak dapat melakukan
kewajibannya maka gugatan cerai pada suami adalah jalan terbaik bukan malah
pergi meninggalkan rumah atau suaminya
2. Isteri meninggalkan rumah tanpa izin suami akan dilaknat oleh
Allah dan dimarahi oleh para malaikat.
Sabda Rasullulah SAW :
”Hak suami terhadap isterinya adalah isteri
tidak menghalangi permintaan suaminya sekalipun semasa berada di atas punggung
unta , tidak berpuasa walaupun sehari kecuali dengan izinnya, kecuali puasa
wajib. Jika dia tetap berbuat demikian, dia berdosa dan tidak diterima
puasanya. Dia tidak boleh memberi, maka pahalanya terhadap suaminya dan dosanya
untuk dirinya sendiri. Dia
tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Jika dia berbuat demikian, maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat
memarahinya kembali ,
sekalipun suaminya itu adalah orang yang alim.” (Hadist riwayat Abu Daud Ath-Thayalisi
daripada Abdullah Umar)
3. Isteri meninggalkan suami sama saja dengan menjerumuskan dirinya
sendiri ke neraka karena suami berperan apakah isterinya layak masuk surga atau
neraka.
Isteri pergi meninggalkan suami artinya dia tidak taat kepada suaminya
padahal jika seorang isteri tahu bahwa taat pada suami bisa mengantar dia ke
surga pastilah dia akan menyesal melakukan hal itu sesuai dengan hadist
Rasullullah SAW :
Dari Husain bin Muhshain dari bibinya berkata: “Saya datang
menemui Rasulullah SAW. Beliau lalu bertanya: “Apakah kamu mempunyai suami?”
Saya menjawab: “Ya”. Rasulullah SAW bertanya kembali: “Apa yang kamu lakukan
terhadapnya?” Saya menjawab: “Saya tidak begitu mempedulikannya, kecuali untuk
hal-hal yang memang saya membutuhkannya” . Rasulullah SAW bersabda kembali:
“Bagaimana kamu dapat berbuat seperti itu, sementara suami kamu itu adalah yang
menentukan kamu masuk ke surga atau ke neraka” (HR. Imam Nasai,
Hakim, Ahmad dengan Hadis Hasan).
4. Memusuhi suami sama saja dengan memusuhi Allah.
Seorang isteri yang meninggalkan suami dan memusuhi suaminya padahal suami
baik pada isterinya. Sangatlah tidak mungkin masuk surga karena Bagaimana
mungkin seorang isteri berharap masuk surga jika Allah memusuhinya. Bahkan jika
sampai suami terluka hati / fisiknya maka Allah dan Rasullullah SAW akan memisahkan
diri dari isteri tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Hadist Rasullullah SAW :
“Tidaklah istri menyakiti suami di dunia kecuali ia bicara pada suami dengan mata yang berbinar, janganlah sakiti dia (suami), agar Allah tidak memusuhimu, jika suamimu terluka maka dia akan segera memisahkanmu kepada Kami (Allah dan Rasul)”. HR. Tirmidzi dari Muadz bin Jabal.
“Tidaklah istri menyakiti suami di dunia kecuali ia bicara pada suami dengan mata yang berbinar, janganlah sakiti dia (suami), agar Allah tidak memusuhimu, jika suamimu terluka maka dia akan segera memisahkanmu kepada Kami (Allah dan Rasul)”. HR. Tirmidzi dari Muadz bin Jabal.
5. Isteri meninggalkan suami tidak ada nafkah baginya dan layak
mendapat azab.
Seorang Ulama dan pemikir Islam yang sangat terkenal akan kecerdasannya dan
sangat dikagumi oleh para ulama pada waktu itu, penghafal Quran dan Ribuan
Hadist, ahli Tafsir dan Fiqh dari Harran, Turki yaitu Ibnu Taimiyah
sampai berkata: “Jika isteri keluar rumah suami tanpa seijinnya maka tidak
ada hak nafkah dan pakaian”. Tidak dihalalkan bagi isteri untuk keluar
dari rumah suaminya kecuali dengan ijinnya (suami),Dan apabila ia keluar dari
rumah suaminya tanpa seijinnya maka ia telah berbuat nusyuz (durhaka)
bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya dan ia layak mendapat adzab.”
Ibnu Taimiyah (1263-1328) adalah orang yang keras pendiriannya dan teguh
berpijak pada garis-garis yang telah ditentukan Allah, mengikuti segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ia pernah berkata: ”Jika
dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah
yang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau
kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku
lakukan baik di pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku
untuk berdzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.”
6. Taat kepada suami pahalanya seperti Jihad di jalan Allah
Jika seorang isteri taat kepada suaminya serta tidak pergi meninggalkan
suami maka pahalanya sama dengan jihad di jalan Allah. Perhatikan hadist
berikut: Al- Bazzar dan At Thabrani meriwayatkan bahwa seorang
wanita pernah datang kepada Rasullullah SAW lalu berkata : “ Aku adalah utusan para wanita kepada engkau untuk
menanyakan : Jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum lelaki, Jika menang
mereka diberi pahala dan jika terbunuh mereka tetap diberi rezeki oleh Rabb
mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka , pahala apa yang kami
dapatkan? Nabi SAW menjawab :” Sampaikan kepada wanita yang engkau jumpai bahwa
taat kepada suami dan mengakui haknya itu adalah
sama dengan pahala jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali
di antara kamu yang melakukanya.
Jadi akan sangat tidak mungkin bagi seorang isteri yang mengaku mengerti
hukum agama Islam tapi pergi meninggalkan tanggung jawab sebagai isteri
meninggalkan suaminya dari rumah.
Oleh karena itulah sangatlah penting untuk memilih istri yang mengerti akan
hukum agama dan memilih isteri itu bukan karena kecantikan atau hartanya tapi
dipilih karena agamanya agar selamat tidak terjerumus kedalam panasnya Api
neraka. Sabda Rasullullah SAW :“Wanita itu
dinikahi karena: hartanya, kecantikannya, keturunannya dan agamanya. maka
pilihlah agamanya agar kamu selamat” Hadist
Shahih Bukhari.
“Dunia adalah kesenangan dan sebaik-baik
kesenangan di dunia adalah isteri yang baik (sholehah) ” Hadist Shahih Muslim.
Lebih mulia seorang wanita memberi nasehat atau berbicara dari hati ke hati
dengan suami bukan kepada orang lain jika terjadi ketidakadilan pada dirinya
daripada langsung pergi meninggalkan suaminya . Seorang isteri yang benci
terhadap suaminya dan memang berniat meninggalkan suami supaya di cerai dan
kemudian berharap memperoleh pasangan pengganti atau sudah ada pengganti yang
lebih baik menurut dirinya, jelas sekali wanita itu digoda setan agar wanita
ini melihat lelaki lain lebih menarik dari suaminya sehingga timbul rasa bosan,
cekcok dll dan akhirnya berbuntut pada perceraian.
Allah SWT telah mengingatkan kita agar tidak membenci atau menyukai sesuatu
padahal kita tidak tahu rahasia dibalik itu, dalam Al Baqoroh ayat 216 :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
Saya lanjutkan, Usaha setan bisa dikatakan sukses besar bila berhasil
menjadikan wanita itu cerai dan berpredikat janda karena wanita ini akan lebih
mudah digoda sebab tidak ada yang menjaganya (suami) . Wanita ini akan merasa
bebas tidak ada ikatan, lebih nyaman karena tidak ada yang mengontrol (suami),
selanjutnya jika tidak kuat imannya (kebanyakan tidak kuat) akan timbul banyak
fitnah dan dosa bagi wanita itu di kemudian hari. Godaan setan akan lebih kuat
pada saat janda karena faktor alami kebutuhan batin selain itu akan banyak
lelaki yang merayu yang memanfaatkan kondisi janda sehingga menyeret wanita itu
dalam lembah dosa yang tiada berkesudahan sampai wanita itu sadar jika suatu
saat sakit atau sudah berumur tidak ada yang menemani sampai meninggal. Pada
umumnya Wanita yang menjanda karena tergoda pria lain akan
lebih mudah tergoda nafsunya apalagi jika dicerai pada umur 40 tahun
kebawah.
Pernikahan adalah hal yang suci melibatkan keluarga, handai taulan dan
tetangga jadi tidak sepantasnyalah jika seorang isteri meninggalkan suaminya
untuk alasan emosi pribadi dengan meninggalkan perasaan kebahagiaan keluarganya
sendiri atau keluarga pasangannya.
Atas kehendak Allah, rezeki yang lebih bisa diberikan pada isteri bukan pada
suami, jadi janganlah menjadi tinggi hati jika suatu saat rezki isteri melebihi
suami, merasa lebih bermanfaat dari suami, merasa bisa hidup sendiri dan dapat
mengatasi sendiri segala hal, tidak mau diatur sehingga tidak patuh kepada
suami. Inilah tanda-tanda kehancuran suatu kapal pernikahan karena ada 2
nahkoda yang mengendalikan kapal dengan arah berlawanan. Kapal Pernikahan akan
bisa selamat sampai tujuan (surga dunia akhirat) jika hanya punya satu arah
yang disepakati dan diusahakan bersama. Bagaimanapun juga tujuan hidup akan
lebih mudah dicapai jika ada keharmonisan sejati yang hanya dapatdicapai dalam
suatu keluarga yang lengkap ada suami. Harta yang dibanggakan dan dikumpulkan
bisa hilang dalam sekejab (kebakaran, tsunami dll) tapi mempunyai suami atau
isteri yang sholeh adalah harta tidak ternilai yang tidak akan hilang kecuali
mati. Oleh karena itulah peran isteri terhadap suami sangat besar dalam
mengarungi samudera kehidupan agar tujuan akhir bahagia dunia akhirat dapat
segera tercapai sehingga Allah pun akan memberi pahala yang besar untuk isteri
yang taat dan patuh kepada suaminya
Banyak Hadist yang menjelaskan pahala seorang Istri yang taat pada suaminya
:
”Jika seorang isteri itu telah menunaikan
solat lima waktu dan berpuasa pada bulan ramadhan dan menjaga kemaluannya
daripada yang haram serta taat kepada suaminya, maka
dipersilakanlah masuk ke syurga dari pintu mana sahaja kamu suka.”
(Hadist Riwayat Ahmad dan Thabrani)
”Sesungguhnya setiap isteri yang meninggal
dunia yang diridhoi oleh suaminya, maka dia akan masuk syurga.” (Hadist riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah)
Jika isteri memang tidak taat kepada suaminya, setelah dinasehati secara
halus, berpisah ranjang dan dinasihati secara keras tidak berhasil maka
renungkanlah :
Surat An Nur ayat 3 yaitu :
“ Orang laki-laki pezina, yang dinikahinya
ialah perempuan pezina pula atau perempuan musyrik. Perempuan pezina jodohnya
ialah laki-laki pezina pula atau laki-laki musyrik , dan diharamkan yang
demikian itu atas orang yang beriman”.
Pikirkanlah kembali apakah wanita ini cocok dijadikan pasangan / isteri bagi
pria beriman, dan dapat membawa kebaikan bagi diri sendiri dan keluarga,
ikhlaskan saja wanita ini jika ingin berpisah mungkin jodohnya adalah sesuai
dengan apa yang di firmankan Allah diatas.
Nasehatilah isterimu dengan sabar dan penuh cinta kasih,
minta maaflah kepada isteri jika menyakiti hati isteri, bagaimanapun juga
mutiara yang kotor jika digosok tiap hari akan menjadi berkilauan. Hasilnya
mutiara ini bisa benar-benar menjadi perhiasan dan surga dunia bagimu.
Ingatlah isterimu bukanlah Siti Khadijah yang baik,
taat dan penuh cinta kasih pada suaminya, Istrimu adalah wanita jaman sekarang
yang butuh bimbingan untuk menjadi wanita yang solehah.
Semoga Allah SWT membukakan hati dan pikiran isteri teman saya Abi sehingga
sadar akan tindakannya Amin…
Dikutip:dari berbagai sumber.
Smoga bermanfaat..maaf atas segala kekurangannya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Sudah Berkunjung
Dan Alangkah senangnya bila Sobat Pembaca Berkenan Meninggalkan Komentarnya disini :)
#Komentar Bijak Menjadi Motivasi
# Komentar Lucu Menjadi Senyuman
#Komentar Santun Menjadi Kenangan
Mohon tidak memberi Komentar Spam dan sejenisnya yaaa :)
SILAHKAN BERKOMENTAR :)